Cuaca Ekstrem Tidak Surutkan Tangkapan Ikan Laut di Kabupaten Malang, Bahkan Capai 24 Ribu Ton
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
10 - Nov - 2025, 08:09
JATIMTIMES - Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Malang secara merata tidak menyurutkan perolehan tangkapan ikan laut di perairan Kabupaten Malang. Malahan, tangkapan ikan laut dari para nelayan terus menunjukkan peningkatan.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Malang Victor Sembiring menyampaikan, pada akhir triwulan III di tahun 2025, perolehan tangkapan ikan laut mencapai 24 ribu ton. Sedangkan di tahun 2024 lalu, tangkapan ikan laut di perairan Kabupaten Malang mencapai 21 ribu ton.
Baca Juga : Hingga November 43 Bencana Terjadi di Kota Batu, Longsor Jadi Ancaman Terbesar
"Kita peningkatan sekitar empat persen dari data tahun 2024 lalu. Tahun lalu itu kan perikanan laut tangkap sekitar 21 ribu sampai 22 ribu ton. Jadi kalau peningkatannya empat persen berarti sekitar 23 ribu ton dan sekarang sudah sampai 24 ribu ton. Jadi sudah di atas target," ungkap Victor kepada JatimTIMES.com.
Pihaknya menuturkan, fenomena di laut termasuk cuaca ekstrem yang selaras dengan peningkatan produktivitas ikan laut memang tidak dapat diprediksi. Karena berhubungan dengan musim ikan, cuaca dan lain sebagainya.
"Kadang-kadang cuaca di pinggirnya berubah, di tengahnya tidak. Kadang-kadang ikan tidak mendekat di pinggir, tapi di tengah ternyata banyak ikannyq, sekitar 12 mil ke atas atau kadang-kadang bisa 30 mil," tutur Victor.
Dari total 24 ribu ton tangkapan ikan laut di Kabupaten Malang, didominasi paling banyak jenis ikan layur dan lainnya merupakan ikan-ikan kecil seperti tongkol maupun salem. Untuk tahun 2024 lalu, perolehan tangkapan ikan layur sebanyak 1.500 ton. Namun, di tahun 2025 ini mengalami kenaikan yang sanbag signifikan yakni sebesar 5 ribu ton.
"Karena selama ini kan Ikan Layur berada di perairan di depannya Pacitan. Sekarang itu berpindah perolehannya di perairan di depan Pujiharjo, Tirtoyudo," tutur Victor.
Menurut Victor, selama dua tahun terakhir, tren perolehan tangkapan ikan laut di Kabupaten Malang memang cenderung mengalami kenaikan. Hal itu pun berdampak signifikan terhadap kesejahteraan para nelayan di pesisir Malang Selatan.
Baca Juga : Angin Kencang Terjang Singosari, Penanganan Sejumlah Rumah Rusak Terkendala Hujan
"Indikasinya, kapal yang dulunya hanya 30, kemudian naik menjadi 100, lalu sekarang sudah menjadu 320 unit. Sehingga Pujiharjo ditetapkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan RI sebagai Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP)," ujar Victor.
Lebih lanjut, pihaknya juga berbangga dengan peralatan yang digunakan oleh para nelayan di Kabupaten Malang untuk menangkap ikan. Mulai dari fish finder, global positioning system atau gps, serta handy talkie atau ht.
"Cara berkomunikasinya kadang mereka menggunakan fish finder, gps, kadang menggunakan handy talkie dan sebagainya. Sehingga ketika ikan muncul, mereka berbondong mengejar ke sana. Sehingga penangkapan ikan saat ini cukup pesat," pungkas Victor.
