Viral Pria Berjaket Ojol Tembak Lansia Gegara Emas Palsu, Begini Cara Kenalinya  

JATIMTIMES - Kasus penembakan yang menghebohkan kawasan Asrama Polisi (Aspol) Polrestabes Bandung, Jalan Sukajadi, Kota Bandung, akhirnya terungkap. Seorang pria berinisial HJ ditetapkan sebagai tersangka usai menembak seorang lansia menggunakan airsoft gun. Aksi nekat itu dipicu dugaan penipuan jual beli emas palsu. 

Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (24/12/2025) sore. Saat kejadian, tersangka datang bersama seorang perempuan yang belakangan diketahui sebagai istrinya untuk menawarkan emas kepada pedagang di sekitar lokasi.

Baca Juga : Awas! Penipuan Vila Bodong di Kota Batu Kembali Marak di Momen Nataru, Ini Modusnya

“Pada saat itu tersangka bersama istrinya menjual emas kepada pedagang emas di pinggir jalan dengan harga Rp 7 juta. Namun kemudian ditawar oleh pedagang menjadi Rp 5 juta,” ujar Budi, dikutip Kamis (25/12/2025).

Korban yang merupakan pedagang emas sempat dua kali mengecek keaslian emas menggunakan alat yang dimilikinya. Setelah yakin emas tersebut asli, korban kemudian menyerahkan uang sebesar Rp 5 juta kepada tersangka.

Namun kecurigaan muncul setelah tersangka dan istrinya meninggalkan lokasi. Korban kembali memeriksa emas tersebut dan mendapati barang yang dibelinya ternyata palsu.

Menyadari telah tertipu, korban langsung mengejar pria berjaket ojek online tersebut. “Tersangka dikejar oleh korban. Tidak jauh dari TKP, tepatnya di depan Aspol, pelaku tertangkap dan terjadi cekcok mulut,” jelas Budi.

Dalam kondisi panik, tersangka kemudian mengeluarkan airsoft gun yang dibawanya dari Pekalongan. Senjata itu sempat ditembakkan ke arah korban. Beruntung, aksinya segera terhenti setelah warga berdatangan dan mengamankan pelaku.

Sebelumnya peristiwa ini lebih dulu viral di media sosial. Sejumlah video memperlihatkan suasana tegang di sekitar Aspol Polrestabes Bandung. Pelaku terlihat mengenakan jaket ojol, sementara korban merupakan seorang lansia.

Tampak seorang lansia pria berusaha mengejar dan menarik motor pelaku tersebut hingga terjatuh saat tiba di kawasan Aspol. Pelaku justru mengeluarkan senjata yang belakangan diketahui sebagai airsoft gun dan sempat melepaskan tembakan sebelum akhirnya dihentikan massa.

Baca Juga : Lautan Umat Padati Katedral Ijen Malang, Natal 2025 Diwarnai Sukacita Keluarga hingga Kepedulian Sosial

Saat ini tersangka telah diamankan dan menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik Polrestabes Bandung. Polisi menjerat HJ dengan Pasal 372 KUHP tentang Penipuan, Pasal 170 KUHP tentang Penganiayaan, serta Undang-undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Kepemilikan Senjata Api. Dengan ancamam hukuman di atas lima tahun. 

Dari kasus ini masyarakat diharapkan agar lebih waspada saat bertransaksi emas. Berikut beberapa cara sederhana mengenali emas palsu:
• Cek Cap/Stempel: Emas asli punya cap kadar (misal: 750, 999, 18K, 24K) dan/atau cap produsen/pabrik.
• Tes Magnet: Emas asli tidak akan tertarik magnet. Jika tertarik, kemungkinan palsu.
• Tes Air: Emas asli padat dan akan tenggelam dengan cepat, tidak melayang.
• Tes Suara: Jatuhkan emas. Emas asli menghasilkan bunyi "bending" halus dan panjang, palsu tumpul.
• Tes Bau: Emas asli tidak berbau amis atau menyengat.
• Tes Gosok Kulit: Gosok ke telapak tangan. Jika warnanya pudar atau luntur, kemungkinan palsu. 

Cara Cek Emas Lebih Akurat (Butuh Alat/Keahlian)
• Aplikasi Pemindai: Gunakan aplikasi seperti Certi (untuk emas LM/Antam) dengan memindai barcode pada kemasan. Aplikasi akan menunjukkan status "authenticated" jika asli.
• Tes Asam Nitrat: Cara ini biasa dilakukan di toko emas. Emas asli tidak bereaksi, sementara emas palsu akan larut atau berubah warna. Jangan coba sendiri tanpa panduan profesional.
• Konsultasi Ahli: Bawa ke toko emas terpercaya (seperti Pegadaian, Antam, UBS, atau toko perhiasan resmi) untuk cek dengan alat profesional. 

Demikian kronologi dan cara mengecek emas palsu yang perlu diwaspadai masyarakat. Semoga bisa lebih teliti dan tidak mudah tergiur harga murah saat membeli logam mulia ya.