JATIMTIMES - Jelang bulan Agustus, penjual bendera merah putih mulai bermunculan di pinggir jalan-jalan Kota Malang. Selain bendera, para pedagang ini juga menjual pernak-pernik untuk peringatan HUT Kemerdekaan RI, seperti umbul-umbul.
Salah satunya seperti yang ditemui di sekitar Pasar Besar, yakni di Jalan Sutan Syahrir. Di ruas jalan ini, setidaknya ada beberapa pedagang yang berjualan bendera, umbul-umbul dan tiang bendera dari bambu.
Baca Juga : Adakah Long Weekend di Bulan Agustus 2025? Ini Jadwal Lengkapnya!
"Jualannya (bendera) mulai kemarin, biasanya mulai ramai tanggal 1 Agustus," ujar Budi, Jumat (25/7/2025).
Para pedagang ini sengaja memilih untuk mulai berjualan sebelum masuk Agustus, yakni pada penghujung bulan Juli. Menurut pedagang lain, Mulyono (40), biasanya banyak yang mencari untuk kebutuhan pada awal Agustus 2025.
"Orang-orang itu kalau mau Agustus biasanya akan banyak yang beli. Kalau tidak mulai jualan pada bulan Juli, pembelinya akan kurang," jelas Mulyono, Jumat (25/7/2025).
Ada beberapa jenis bendera yang ia jual dengan harga yang bermacam-macam. Mulai dari harga Rp 25 ribu, Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu untuk satu bendera.
"Biasanya yang Rp 20 ribu itu mau dipasang di kampung, kalau Rp 30 ribu itu di jalan-jalan, nah kalau untuk perkantoran harganya Rp 35 ribu," imbuh Mulyono.
Sedangkan untuk umbul-umbul, harganya mulai Rp 65 ribu hingga Rp 150 ribu. "Yang harganya Rp 150 ribu itu biasanya yang dipasang untuk dekorasi kantor," jelas Mulyono.
Rencananya, ia akan berjualan selama 20 hari ke depan. Dimana ia memprediksi, penjualannya akan mencapai puncaknya pada 10 Agustus 2025 mendatang.
Baca Juga : Cara Cerdas Membeli Robux Murah untuk Penggemar Roblox
"Biasanya memang paling ramai untuk persiapan (peringatan HUT RI). Perkiraan ramainya nanti akhir Juli sampai tanggal 10 Agustus," imbuhnya.
Untuk tahun ini, ia menyiapkan stok yang akan dijual hingga dua karung bendera. Dengan total nilainya mencapai Rp 17 juta.
"Soalnya kalau tahun lalu, jualan saya sisa satu karung," katanya.
Bendera dan umbul-umbul yang ia jual, merupakan produksi dari saudaranya yang ada di Kota Malang. Kendati demikian, ia tak dapat mengambil untung terlalu tinggi.
"Soalnya bahan-bahannya naik semua, jadi kami hanya kebagian untung sedikit," pungkasnya.