JATIMTIMES - Wacana tempat wisata tangguh bencana di Kota Batu hingga kini belum tergarap. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu masih merumuskan skema sumber daya pendanaan terbaik. Terlebih, diperlukan kerja sama dengan Dinas Pariwisata (Disparta) yang menangani masalah destinasi wisata.
Untuk diketahui, wisata tangguh bencana digagas BPBD menyusul pembentukan desa tangguh bencana (Destana) sebagai salah satu perwujudan langkah mitigasi. Hal tersebut akan diwujudkan bertahap.
Baca Juga : Festival Tebebuya 2025 Berlangsung Meriah, Walau Banyak Bunga Berguguran Akibat Cuaca Buruk
Alasannya, tak lain karena Kota Batu sebagai jujugan memiliki beragam tempat wisata dengan berbagai karakteristik. Mulai dari wisata alam hingga buatan. Menyasar kesiapan lokasi dan segala elemen di dalamnya untuk bisa menanggapi situasi kebencanaan sesuai prosedur demi mengurangi risiko dan korban.
"Embrionya sebenarnya dari desa wisata. Tapi masih perlu dicari dan dirumuskan skema sumberdayanya. Sebab juga beriringan dengan yang dilakukan Dinas Pariwisata," jelas Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan BPBD Kota Batu Gatot Nugroho saat ditemui, belum lama ini.
Salah satu yang disebut akan jadi pilot project yakni di Taman Rekreasi Selecta. Namun, skema yang dipakai kemungkinan akan berbeda dengan kondisi wisata di desa. Berbeda pula dengan wisata alam dengan kondisi ekstrem tertentu yang perlu dijajaki lebih jauh.
"Yang utama meminimalisir korban jiwa, bagaimana peringatan, edukasi, lalu juga simulasi tempat wisata kan menyesuaikan kondisi tempatnya. Untuk berpindah titik kumpulmya dimana," bebernya.
Ia merincikan, seperti halnya kerawanan longsor para wisata alam akan berbeda dengan kolam renang dan wisata buatan. Sebelumnya, untuk jangka pendek BPBD memproses rencana tersebut pada tiga lokasi wisata dalam setahun.
Baca Juga : Antrean Haji Disamaratakan Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia
Sebagai pilot project, Taman Rekreasi Selecta sebelumnya telah diberikan sosialisasi dan edukasi sejak akhir 2023 lalu. Namun, pada tempat wisata yang lain perlu dipastikan dulu kesiapan destinasi dan perangkatnya.
"Kami juga butuh saran dan masukkan dari pokdarwis," imbuh dia.
