JATIMTIMES - Ajang pencarian desain logo Pariwisata dan Budaya Kabupaten Malang 2025 makin seru. Dari total 51 peserta yang ikut, kini hanya tersisa 10 finalis terbaik yang siap adu ide dan kreativitas di babak akhir penjurian, Senin (20/10/2025).
Penjurian digelar secara daring melalui Zoom mulai pukul 09.00 hingga 12.30 WIB. Setiap peserta diberi waktu 10 menit untuk mempresentasikan konsep logo mereka, disusul sesi tanya jawab selama 5 menit bersama dewan juri.
Baca Juga : DLH Bocorkan Konsep Baru Air Mancur Alun-alun Merdeka, Anak-anak Bisa Main Air
Aspek yang dinilai pun cukup ketat, mulai dari relevansi tema logo, kualitas desain, kesesuaian tagline dan deskripsi, sampai orisinalitas serta portofolio karya.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Malang, Dyah Yhantie Kusuma, menjelaskan bahwa lomba ini merupakan langkah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang untuk mencari identitas visual baru yang akan dipakai sebagai logo resmi promosi pariwisata Kabupaten Malang ke depan.
“Tujuan dari lomba logo branding ini adalah ke depan kami dari Dinas Pariwisata ingin mendapatkan logo branding yang nantinya kami manfaatkan untuk memperkenalkan kondisi wisata Kabupaten Malang,” jelasnya.
Ia menambahkan, Malang punya banyak potensi wisata yang bisa dibanggakan. Mulai dari wisata budaya, kesenian, kuliner, hingga panorama alam seperti pantai, gunung, dan lembah.
“Dengan adanya logo branding ini dan media digital yang kini sangat populer, wisata-wisata di Kabupaten Malang juga akan kita tawarkan ke mancanegara,” lanjutnya.
Dyah juga berharap lomba ini bisa membuka peluang bagi anak muda kreatif untuk ikut berkontribusi dalam promosi wisata daerah.
“Harapan kami, lomba logo branding ini akan memicu teman-teman yang memiliki keahlian untuk berperan dalam memasarkan pariwisata Kabupaten Malang secara luas,” tambahnya.
Sebelum sesi presentasi, para juri memberikan apresiasi dan pengarahan kepada para finalis desain logo. Salah satu juri, Dosen DKV Universitas Negeri Malang Andreas Syah Pahlevi menjelaskan pentingnya lomba ini dalam memperkuat citra daerah.
“Mudah-mudahan apa yang kita harapkan nanti dalam lomba ini menjadi yang terbaik. Untuk kepentingan semuanya, termasuk stakeholder dan Dinas Pariwisata, agar bisa mendukung branding kota,” kata Andreas.
Sementara Aji Prasetyo, salah satu juri lainnya yang dikenal sebagai kritikus politik dan budaya, menilai bahwa desain logo pariwisata butuh pemahaman mendalam tentang karakter dan potensi daerah.
“Sebagai pengamat budaya, saya merasa bahwa mendesain logo atau maskot sebuah instansi, terlebih di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang, para desainer harus memahami kebutuhan klien,” ujarnya.
Aji menilai bahwa kecerdasan visual dan kemampuan menerjemahkan nilai budaya ke dalam simbol visual jadi hal penting dalam ajang ini. “Ini bukan hal yang mudah, bukan hal yang sepele. Para desainer dibutuhkan kecerdasan visual, bagaimana menerjemahkan potensi-potensi tersebut dalam bentuk visual. Di sinilah nilai mahalnya seorang desainer,” tuturnya.
Ia pun memberi semangat pada para peserta agar tidak melihat lomba ini semata-mata soal menang atau kalah. “Percayalah, ini ajang yang tidak hanya mencari pemenang. Tapi kita bicara tentang pengalaman dan ilmu tambahan karena lomba ini juga disertai komunikasi dan interaksi dengan juri,” kata Aji menutup komentarnya.
Sebelumnya, antusiasme peserta lomba logo Pariwisata dan Budaya 2025 luar biasa. Peserta datang dari berbagai kalangan, ada pelajar, mahasiswa, dosen hingga desainer profesional. Dari puluhan karya yang masuk, juri akhirnya memilih 10 desain paling sesuai dengan tema untuk maju ke tahap penjurian akhir.
Berikut 10 finalis yang berhasil lolos:
• Amar Ma'ruf Stya Bakti
• Bagus Ferry Faizin
• Dendy Prayoga
• Dede Irwan Hadianto
• Diki Julianto
• Eric Caskarino
• Fajar Azmi Kurniawan
• Muhammad Khilmi Fuadi
• Vicka Afriana Lestari
• Wahyu Surya Tirta
Setelah presentasi konsep logo hari ini, Senin (20/10/2025), selanjutnya akan dipilih 3 finalis desain logo terbaik, yang akan diumumkan pada Selasa (21/10/2025). Berikut jadwal pelaksanaan Lomba Logo Pariwisata dan Budaya 2025:
• 21 Oktober 2025: Seleksi 3 desainer terbaik
• 22 Oktober 2025: Pengumuman 3 desainer terbaik
• 23 Oktober 2025: Lokakarya 3 desainer terbaik (online)
• 24-26 Oktober 2025: Pengumpulan logo final
• 27-29 Oktober 2025: Upload dan voting publik
• 30 Oktober 2025: Presentasi final (offline)
• 3 November 2025: Pengumuman pemenang
Tiga finalis terbaik nantinya akan mempresentasikan versi akhir logo mereka. Hasil karya tersebut akan diunggah ke kanal YouTube resmi Disparbud Kabupaten Malang, dan masyarakat bisa ikut memberikan dukungan lewat like dan komentar.
Penilaian publik ini akan memiliki bobot 30 persen, sementara 70 persen sisanya berasal dari penilaian juri berdasarkan aspek teknis, visual, dan filosofi karya. Pihak panitia juga menegaskan bahwa keputusan dewan juri bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat.
