JATIMTIMES - Sebanyak 33 atlet andalan Kota Batu dipastikan tidak lagi memperkuat kontingen pada ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur 2027. Bukan karena mundur, melainkan karena mereka telah melewati batas usia yang ditetapkan.
Hal tersebut dibeberkan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Batu, Sentot Ari Wahyudi. Sentot mengatakan 33 atlet berprestasi tersebut sebelumnya banyak menyumbang medali emas, perak, hingga perunggu untuk Kota Batu.
Baca Juga : Semangat Kepahlawanan Menggema, Wali Kota Batu Ajak Warga Teladani Nilai Juang Pahlawan
“Tapi karena faktor usia, regulasi tidak memungkinkan mereka tampil lagi di Porprov berikutnya,” ujar Sentot, Senin (10/11/2025).
Absennya 33 atlet tersebut menjadi tantangan besar bagi KONI Kota Batu untuk menyiapkan kaderisasi atlet baru di setiap cabang olahraga (cabor). Meski demikian, regenerasi tidak bisa dilakukan secara instan dan membutuhkan pembinaan berkelanjutan sejak usia dini.
“Kalau kita tidak mulai dari sekarang, prestasi bisa turun. Karena itu, semua cabor diminta menyiapkan atlet muda dari jenjang pelajar. Targetnya, mereka siap tampil di Porprov 2027,” tegas Sentot.
Sentot menambahkan, meski pada Porprov sebelumnya Kota Batu berhasil menembus posisi tujuh besar, hal itu tidak boleh membuat pengurus terlena. “Kita harus tetap fokus, bukan hanya mengejar medali, tapi juga menyiapkan generasi penerus yang bisa menjaga nama baik Kota Batu di kancah olahraga Jawa Timur,” imbuh Sentot.
Sebagai langkah nyata regenerasi, KONI Kota Batu merencanakan gelaran Pekan Olahraga Kota (Porkot) 2026. Ajang ini akan menjadi arena seleksi atlet muda sekaligus simulasi menuju Porprov 2027.
Baca Juga : Banjir Bandang Terjang Sumber Darmi Batu, Ribuan Warga Terdampak Putusnya Pipa Air Bersih
“Insyaallah tahun depan kita gelar Porkot. Semua cabor akan kita libatkan, termasuk try out agar bisa melihat kesiapan dan potensi atlet muda,” jelas Sentot.
Selain itu, KONI juga tengah melakukan evaluasi penggunaan anggaran hibah untuk memastikan dana pembinaan dapat tersalurkan secara tepat sasaran, terutama bagi cabor yang potensial melahirkan atlet baru.
