JATIMTIMES - Sejumlah komoditas bahan pokok penting (Bapokting) di Kota Batu perlahan terpantau mengalami inflasi. Di sisi lain, daya beli masyarakat cenderung stabil hingga akhir tahun. Diprediksi, inflasi yang terjadi hingga Nataru mendatang berada di kisaran angka 3 persen.
Hal tersebut diungkapkan Deputi Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Cabang Malang Dedy Prasetyo saat mendampingi inspeksi mendadak (Sidak) Pemkot Batu di Pasar Induk Among Tani, belum lama ini.
Baca Juga : Pemkot Batu Pastikan Ketersediaan Bahan Pangan Aman Selama Nataru
Menurut dia, akhir tahun memang terlihat siklus permintaan kebutuhan yang meningkat. Di sisi lain akhir tahun juga biasa disambut curah hujan meningkat dan akhirnya mempengaruhi produksi hortikultura. "Seperti cabe sayuran dan lain-lain itu kan biasanya produksinya agak berkurang. Itu dua dua faktor itu yang terjadinya hampir bersamaan sehingga harganya naik," kata Deddy.
Namun berdasarkan pantauan, ia memastikan kenaikan harga sejumlah komoditas masih bisa teratasi. Sebab, kenaikan masih dalam batas wajar.
"Jika dilihat ada penurunan karena cuaca mulai bersahabat semenjak beberapa pekan terakhir, sehingga produktivitasnya relatif stabil," ujarnya.
Deddy menilai, dengan kondisi itu daya beli masyarakat juga masih terjaga. Dirinya berharap kestabilan itu masih terus berlangsung hingga penghujung tahun. Sehingga, perputaran ekonomi daerah dapat tumbuh dengan baik. "Prediksi kami inflasi tidak sampai lebih dari 3 persen," tambahnya.
Baca Juga : Hari Bela Negara 19 Desember: Refleksi Sejarah dan Makna Bela Negara di Era Modern
Hingga saat ini, dirinya mengaku belum merencanakan untuk menggelar operasi pasar. Namun, pantauan harga tetap dilakukan untuk melihat apabila timbul gejolak harga di kemudian hari. "Perkiraan kami masih kondusif untuk kondisi saat ini," imbuh Deddy.
