Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Gaya Hidup Rahasia di Balik Kesuksesan Pullman Executive Barbershop

Alat dari Prancis dan Jerman, Gunting Hanya Sekali Pakai

Penulis : Wahida Rahmania Arifah - Editor : Yunan Helmy

10 - Dec - 2017, 21:28

Placeholder
Owner Pullman Executive Barbershop Yudha Prasetya Sakti (foto: Wahida Rahmania Arifah/MalangTIMES)

Rahasia di Balik Kesuksesan Pullman Executive Barbershop
Melintas di Jalan Jaksa Agung Suprapto Kota Malang, ada tempat pangkas rambut yang di depannya berderet mobil mewah. Tempat itu tak lain adalah Pullman Executive Barbershop. Salon khusus pria itu disebut-sebut sebagai salon elite di Malang. Benarkah? Seperti apa kisah di balik barbershop ini? 

Tepat 10 Desember 2015 lalu, Pullman Executive Barbershop didirikan oleh Yudha Prasetya Sakti dan Yudianto Gunawan. Niatan membuka usaha salon khusus pria lantaran Yudha kesulitan mencari tempat yang nyaman saat dia ingin potong rambut. 

"Karena di Malang menurut saya belum banyak tempat pangkas rambut yang nyaman. Ada memang salon, tapi kan jadi satu sama wanita. Nah, saya juga melihat kalaupun ada barbershop, belum ada yang khusus buat segmen eksekutif," cerita Yudha saat ditemui MalangTIMES, Sabtu (9/12/2017) petang. 

Yudha mulai berpikir mewujudkan barbershop sesuai impiannya. Menggandeng sahabat karibnya, Yudi, mereka pun mantap mendirikan barbershop. "Sama sahabat saya untuk lahannya dan saya bersama istri untuk manajemennya," kata pria yang dinas di Polres Malang Kota itu. 

Semua hal mereka siapkan dengan sebaik-baiknya. Untuk alat dan perlengkapan salon, Yudha menerangkan bahwa produk yang dipakai keluaran Prancis dan Jerman. "Kalau soal produk, kualitas nomor satu. Kami pakai produk-produk dari brand ternama asal Prancis, yakni L'Oréal Paris. Selain itu, servis dan hospitality juga senantiasa kami tingkatkan," ujar bapak tiga anak ini. 

Disinggung soal perbedaan barbershop miliknya, ia mengungkapkan Pullman Executive Barbershop menawarkan layanan yang terbilang lengkap. "Jadi, costumer yang datang bukan hanya cutting aja. Di sini juga ada hairtonic untuk menjaga kesehatan rambut. Ada juga pijat refleksi dengan handuk hangat. Oh ya, costumer juga bisa styling rambut dan bahkan konsultasi model rambut," paparnya. 

Soal gaya rambut, kata Yudha, dia menekankan karyawan Pullman Executive Barbershop senantiasa dituntut untuk update terus tren rambut. "Karyawan kita disini punya background pendidikan di bidang tata rambut. Jadi, memang kita seleksi benar. Selain itu, untuk meningkatkan kualitas, kami ikutkan mereka pelatihan tren rambut," jelas pria berusia 30 tahun ini. 

Bukan saja update tren rambut. Di barbershop ini, Yudha menegaskan ada standar pelayanan yang mereka terapkan. Yakni alat gunting senantiasa diganti serta aturan ketat bagi para karyawan untuk mencuci tangan sebelum melakukan aktivitas pangkas rambut. 

"Alat salon kami perhatikan betul. Tidak digunakan dua kali dan ada ketentuan ketat untuk karyawan pakai handsanitiser sebelum melayani costumer. Selain itu, semua alat dan perlengkapan seperti handuk dan lain-lain kami laundry khusus," ungkap suami dari Mayesti Putri ini. 

Tepat dua tahun sudah Pullman Executive Barbershop berdiri. Seperti bisnis pada umumnya, tentu bukan hanya suka tetapi juga diwarnai duka. Tentang ini, Yudha dan sang istri tersenyum. Apa saja duka yang harus mereka tanggung saat menjalankan bisnis barbershop? Simak ulasan menariknya hanya di MalangTIMES. (*)


Topik

Gaya Hidup barbershop-di-malang pangkas-rambut-kota-malang Pullman-Executive-Barbershop-Malang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Pamekasan Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Wahida Rahmania Arifah

Editor

Yunan Helmy