JATIMTIMES - Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkucecwara menggelar Pengenalan Soft Skill Mahasiswa (PSSM) pada Senin (15/9/2025), sebuah agenda tahunan yang bukan sekadar acara penyambutan, melainkan ruang pembentukan karakter mahasiswa baru.
Tahun ini, sekitar 400 mahasiswa dari Jurusan Akuntansi dan Manajemen mengikuti kegiatan tersebut.

Wakil Ketua III STIE Malangkucecwara Dr Drs Kadarusman Ak MM CA menjelaskan bahwa PSSM dirancang untuk menanamkan filosofi Parivartana Arthanaya, yakni transformasi nilai-nilai ekonomi menuju kebijaksanaan. Konsep ini diharapkan menjadi bekal utama mahasiswa sejak awal mereka menempuh pendidikan tinggi.
Baca Juga : Bahas Raperda Insentif dan Kemudahan Investasi, DPRD Kota Batu Tekankan Dampak Bagi Masyarakat Luas
“Mahasiswa kami harus bijak dalam mengelola ekonomi. Mereka dituntut berpikir objektif, menyusun perencanaan yang baik, melaksanakan dengan disiplin, dan mengevaluasi setiap hasil. Filosofi ini berlaku tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk organisasi dan masyarakat,” ungkap Kadarusman.
Salah satu kegiatan khas yang selalu mewarnai PSSM adalah penanaman pohon anggrek di lingkungan kampus. Tradisi ini dimulai sejak 2017, sempat terhenti karena pandemi covid, dan kembali dihidupkan tahun ini.

Dalam praktiknya, setiap tiga mahasiswa baru wajib menanam satu anggrek. Tahun ini, terkumpul lebih sekitar 150 hingga 170 tanaman baru, termasuk kontribusi dari dosen dan karyawan. Anggrek tersebut ditempatkan di area hijau kampus, baik di halaman depan maupun di area belakang, sehingga menambah nuansa asri lingkungan belajar.
Kadarusman menegaskan, kegiatan ini bukan sekadar simbolik. Penanaman anggrek dipandang sebagai media pembelajaran karakter sekaligus simbol kesadaran lingkungan.
“Dari awal mereka datang, kami ingin mahasiswa terbiasa menjaga lingkungan. Kalau sudah menanam sendiri, mereka akan merasa ikut memiliki dan lebih peduli. Harapannya, kebiasaan ini terbawa hingga mereka lulus,” jelasnya.
Sebelumnya, kampus juga pernah memperkenalkan tradisi serupa, seperti memelihara ikan di kolam kampus. Semua dilakukan untuk menanamkan rasa tanggung jawab mahasiswa terhadap ruang hidupnya.
Baca Juga : Ulama Ingatkan Pelajar Malang agar Bijak Hadapi Era Digital dengan Akhlak Rasulullah
Lebih jauh, Kadarusman menekankan bahwa Parivartana Arthanaya adalah identitas yang ingin melekat pada setiap lulusan STIE Malangkucecwara. Lulusan diharapkan tidak hanya mahir di bidang finansial, tetapi juga membawa nilai kebijaksanaan dalam setiap langkah kehidupan.
“Harapan kami, mahasiswa bisa menginternalisasi filosofi ini. Sehingga, ketika mereka kembali ke masyarakat, ilmu ekonomi yang dipelajari tidak hanya memberi manfaat bagi diri sendiri, tapi juga menjadi solusi bagi lingkungannya,” ujarnya.
Tahun ini, mahasiswa baru STIE Malangkucecwara datang dari berbagai daerah, mulai Malang, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga Kalimantan. Proses rekrutmen dilakukan dengan sistem jemput bola.
Pihak kampus aktif mendatangi sekolah-sekolah di berbagai wilayah, khususnya di NTT, meliputi Kupang, Atambua, Soe, Niki-Niki, Ngada, hingga Ende, juga di Kalimantan Selatan dan Timur, termasuk Balikpapan, Tenggarong, dan Rindang. Strategi tersebut terbukti efektif, menjadikan kampus ini semakin dikenal luas di luar Jawa.