JATIMTIMES - Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Malangkucecwara mengawali rangkaian Pengenalan Soft Skill Mahasiswa (PSSM) dengan kegiatan unik yang sarat makna: penanaman pohon anggrek. Sebanyak 400 mahasiswa baru ikut serta dalam aksi hijau ini, Senin (15/9/2025), sebagai simbol komitmen kampus ABM, julukan STIE Malangkucecwara, untuk meneguhkan diri sebagai green campus.
Wakil Ketua III STIE Malangkucecwara, Dr. Drs. Kadarusman, Ak., M.M., CA, menjelaskan bahwa kampus yang berdiri di atas lahan hijau dengan 50 persen areanya berupa taman, bukan sekadar ruang akademik. “ABM hadir sebagai bagian dari paru-paru Kota Malang. Penanaman anggrek ini bukan hanya seremoni, tetapi bentuk nyata kontribusi mahasiswa baru dalam menjaga lingkungan dan menanam harapan,” ujarnya.

Menurut Kadarusman, anggrek dipilih karena memiliki simbol yang sejalan dengan semangat mahasiswa baru: keindahan yang lahir dari kesabaran, keseimbangan, serta makna kemuliaan dalam budaya Nusantara. Selain itu, anggrek juga memiliki potensi ekonomi yang bisa mendukung pelaku UMKM lokal. Bahkan, mahasiswa baru ikut berbelanja bunga dari pedagang sekitar sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat.
Baca Juga : Mediasi Warga vs Pengusaha Kandang Ayam di Wonorejo Buntu
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, yang hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif mahasiswa ABM. Ia menilai penanaman anggrek sebagai langkah nyata menjaga identitas Malang sebagai “Kota Bunga”.

“Saya tertarik dengan adanya kewajiban mahasiswa baru menanam pohon, apalagi yang dipilih adalah anggrek. Ini bukan bunga murah, tapi semangatnya luar biasa karena mendukung Malang sebagai kota yang berwarna dengan ruang terbuka hijau yang terawat,” kata Wahyu.
Ia juga menyoroti tata ruang kampus ABM yang seimbang antara bangunan dan taman, sehingga menciptakan lingkungan belajar yang nyaman. Menurutnya, jika seluruh perguruan tinggi melakukan hal serupa, prestasi Malang sebagai kota dengan udara terbersih akan terus terjaga.
Wahyu menambahkan, Pemkot Malang tengah mendorong pemanfaatan ruang terbuka tidak hanya sebagai area hijau, tetapi juga ruang interaksi masyarakat. “Kami ingin mengembalikan identitas Malang sebagai Kota Bunga. Dengan sinergi antara kampus, pemerintah, dan masyarakat, kita bisa menjadikan kota ini semakin aman, nyaman, dan indah,” tegasnya.
Baca Juga : Oknum Anggota Komisi III DPRD Gresik Diduga Minta Jatah Rumah Murah saat Sidak Perum The Oso
Bagi mahasiswa baru STIE Malangkucecwara, penanaman anggrek menjadi simbol perjalanan akademik yang baru dimulai. Mereka tidak hanya menanam bunga, tetapi juga nilai-nilai kepedulian, keberlanjutan, dan tanggung jawab sosial.

Gerakan ini menegaskan bahwa pendidikan bukan hanya soal ruang kelas, tetapi juga soal menumbuhkan kesadaran menjaga lingkungan dan membangun masa depan bersama. “Mari bersama-sama kita rawat oksigen, rawat harapan, dan rawat masa depan. Malang sebagai kota bunga bukan hanya slogan, tetapi tindakan nyata,” tambah Kadarusman.
Dengan langkah kecil itu, STIE Malangkucecwara berharap bisa menginspirasi kampus lain untuk ikut berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan, sekaligus memperkuat identitas Malang sebagai kota pendidikan yang hijau dan berkelanjutan.